Tapi ketika pembeli tadi menjelaskan bahwa ia butuh membeli bakso dalam jumlah banyak untuk suatu pertemuan dengan kawan-kawannya, padahal uangnya tidak cukup, maka saya akan menjawab:”kalau Anda hanya punya dua ribu lima ratus rupiah untuk semangkuk bakso, ya, tidak apa-apa, saya rela. Tapi harganya tetap tiga ribu rupiah.”. Mungkin pembeli itu akan bingung,”Lho maksudnya bagaimana Pak?” Saya akan menjelaskan:”Kekurangan Bapak yang lima ratus rupiah itu adalah keuntungan saya di akhirat nanti.”
Nampak sangat mendasar bukan?. Dalam kapitalisme sekuler, apa yang saya alami itu jelas suatu kerugian.tapi dalam model perniagaan islam yang sudut pandangnya dunia akhirat, itu merupakan suatu keuntungan. Saya telah falah, juga fa’iz, bahkan kemenangan dan keuntungan saya dari pengorbanan lima ratus rupiah itu tidak hanya saya nikmati setelah saya ke akhirat, tapi di dunia saya yakin ada pertolongan Allah yang justru berlipat, 700 kali lipat dari 500 yang saya korbankan tadi.
“Dan (dia berkata): “Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah” QS. Huud:11
wah bagus banget blognya, apalagi artikelnya, jadi smangat nich...!!!!
BalasHapusmakacih ya....
mo dftar jg niiih..
BalasHapuskl d bndung, dftar'y kmn ya???